Hari ke-empat ( 12 Mei 2014 )
Ane
nginep semalam di tempat kakak ane, gan. Keesokan harinya, setelah doa di makam kakak ane dan sholat Dluhur siang itu, ane berencana
balik ke Jawa. Ketika memasuki waktu Dluhur, ane sempetin sholat di masjid Jamik Singaraja.
Ane sering ke situ gan kalo pas di Singaraja. Di Masjid kebanggaan muslim
Singaraja itu, suasana terasa damai gan. Selepas sholat Dluhur, ane sama Ipat
mampir di warung bakso mie depan masjid tersebut. Cukup ramai pembeli siang itu. Ane pesan mie bakso meteor sama air putih gan, sedang si Ipat bakso meteor
sama es jeruk. Berdua habis Rp 21.000.
Mie Bakso Meteor pesenan ane gan ... |
Setelah
pamitan sekitar pk 13.00 ane bertolak dari Singaraja menuju Jawa. Di perjalanan
ane sempat singgah di pantai Lovina, yang berlokasi tidak jauh dari jalan raya Singaraja
– Seririt. Tempat wisata ini terkenal karena lumba-lumbanya. Ane sempat ditawari
untuk menyaksikan lumba-lumba dengan berperahu di tengah laut dengan biaya
Rp60.000 per orang selama sekitar 2 jam oleh para penjual jasa di situ. Namun
ane tolak halus. Ane langsung menuju ke dermaga untuk jeprat-jepret seperti
biasa sama Ipat.
Pantai Lovina |
Deretan perahu nelayan yang digunakan untuk mengantarkan pengunjung menyaksikan lumba-lumba |
Setelah
membayar retribusi parkir seribu rupiah, kami langsung cabut dari Lovina. Sekitar 45 km perjalanan dari Lovina, kami istirahat sejenak di Pulaki. Di sini terdapat Pura Pulaki yang menghadap ke laut dan cukup ramai dikunjungi umat Hindu untuk sembahyang. Pemandangan yang eksotik dan menawan membuat banyak pengendara baik motor, mobil pribadi, maupun bus-bus pariwisata berhenti di tepian sekedar untuk rehat barang 15-20 menit. Setiap ane ke Singaraja selalu ane sempatkan berhenti di sini gan, untuk beristirahat sambil menikmati bakso yang banyak dijual di sepanjang pantai ini.
Cocok buat rehat sejenak |
Kondisi tubuh yang sudah cukup fresh setelah beristirahat sebentar di Pulaki, lalu kami
melanjutkan lagi perjalanan menuju Gilimanuk. Perjalanan masih sekitar 35 km lagi untuk sampai di penyeberangan Gilimanuk. Karena jalanan cukup lengang
ditambah kondisi jalannya aspal hotmix, kami melaju cukup kencang hingga 100
km/jam. Dan tibalah kami di Gilimanuk sekitar pk 16.00. Perjalanan dilanjutkan
dengan fery sekitar satu jam dengan tiket seharga Rp19.000 + Rp 1000
(dikemplang lagi sama petugas loket gan), dan akhirnya sampailah kami kembali di
Pulau Jawa.
Pemandangan Pelabuhan Ketapang sore itu |
Demikianlah catatan perjalanan backpackeran kami di Pulau Dewata
9-12 Mei 2014.
T A M A T
Thanks to :
- - Allah SWT atas segala karuniaNya,
- - Ipat untuk jeprat-jepretnya
- - Bang Jossin untuk makan malamnya
- - Bli Kris dan Kang Yu untuk kebersamaannya
- - Mas Nur buat sarapan paginya
- - Bulek Anis buat oleh-oleh donat madunya
- - Tukang bensin dan orang-orang yang ketemu di jalan buat nunjukin arah
- - Keluarga Singaraja buat sambutannya
Mantafff! Biker backpackeran ke Bali emang seru!! :D
BalasHapusMantab surantab bro!!!
Hapusmas mau nanya, apa nama penginapan di nusa dua tempat mas nginap itu? bisa minta cp nyanya?
BalasHapusCoba hub : Ella
Hapus085737523374