Sabtu, 17 Mei 2014

Backpackeran ke Bali 9-12 Mei 2014 (2)

Jika belum baca bagian sebelumnya, silakan baca  Bag.(1)

Hari ke-dua ( 10 Mei 2014 )

Rasa lelah yang luar biasa setelah menempuh perjalanan seharian kemarin membuat kami bermalas-malasan bangun pagi itu. Rencana semula pk 7.00 pagi kami berangkat menjelajah tempat-tempat wisata sekitar Nusa Dua. Namun baru pk 9.30, setelah sarapan di warung Jawa terdekat, kami baru mulai berangkat menuju ke Pandawa Beach, tujuan pertama hari itu. Karena Ipat kurang piawai mengendarai motor, ditambah dia tidak pernah jelajah Bali sebelumnya, maka seperti hari pertama, Ipat cuman duduk manis di boncengan. Buat ane tidak masalah. Ipat punya waktu buat nemenin ane backpackeran kali ini aja sudah Alhamdulillah. Dan planning kami hari kedua itu adalah ke Pandawa Beach, Uluwatu, Dream land, lalu ke Sanur buat gowes menyusuri pantai, lanjut ke Kuta buat liat sunset, dan terakhir buat reunian sama temen-temen SMA juga temen-temen kuliah ane dulu. Ane agak pesimis semua itu bisa tercapai mengingat berangkat kami yang sudah cukup siang.


          Perjalanan ane ke pantai Pandawa cukup lancar. Mengikuti terus penunjuk jalan dan filing dari peta yang ane baca sebelum berangkat tadi menghindarkan ane dari salah jalan. Sekitar 30 menit perjalanan sampailah kami di Pandawa Beach. Ane terkagum-kagum melihat pemandangan bukit batu yang dikepras menjadi jalanan menuju pantai. Ciamik banget pantai ini  thumbs up. Entah berapa banyak jeprat-jepret yang kami buat di tempat ini. Pengunjung yang lain juga sama, melakukan foto-foto dari sudut yang berbeda-beda, semuanya bagus. Suasana cukup ramai siang itu, walau musim liburan sebenarnya belum tiba. Cukup banyak rombongan siswa dari berbagai sekolah di Jawa. Itu terlihat dari plat bus di area parkir.


           
Pantai Pandawa, dilihat dari atas tebing 


Ipat sedang mejeng

Ane di depan patung Dewi Kunti

Pantai Pandawa yang ramai di siang terik itu


            Tidak banyak yang kami lakukan setelah turun di pantai Pandawa. Sekedar jalan-jalan menyusuri pantai yang dipenuhi oleh deretan payung merah. Sesekali kami pun ditawari oleh penjual jasa payung untuk berteduh, namun kami tolak dengan halus karena kami tidak berlama-lama di sini. Habis foto-foto sebentar  di pantai yang berpasir gotri, kami pun langsung menuju parkiran dan siap cabut. Namun ane pengen foto lagi di depan patung Arjuna di jalan masuk pantai gan. Soalnya waktu kami baru tiba tadi fotonya di depan patung Dewi Kunti. Masak cowok di depan patung cewek sih, kan ga macho hehehe. Jadi yang kedua ini ane sempatin sama Ipat berfoto di depan patung Arjuna, biar kelihatan gagah gitu segagah Arjuna jiakakak…. Arjuna mencari cinta kali  laughing.



Nyempatin foto di patung Arjuna

Perjalanan menuju tempat kedua yaitu Uluwatu, tidak mengalami hambatan yang berarti walau kami sempat salah jalan karena di salah satu pertigaan tidak terdapat penunjuk jalan yang ke Uluwatu. Mestinya belok kanan, kami belok kiri. Setelah 200 meteran berlalu nampaklah sebuah penunjuk jalan, ternyata ini jalan ke pantai Green Bowl (Bali Cliff), bukan ke Uluwatu tujuan kami. Akhirnya ane balik lagi ambil arah yang ke kanan di pertigaan tadi. Sekitar 20 menit berikutnya sampailah ane di Uluwatu. Yang agak aneh, di tempat wisata ini banyak papan penunjuk berbahasa China (di tempat-tempat wisata lain umumnya adalah bahasa Inggris). Dan mayoritas pengunjungnya memang orang Chinese siang itu. Ane fikir, mungkin karena Pura Luhur Uluwatu adalah juga tempat suci buat mereka.
          
        Di sebuah artshop ane lihat serombongan bule beramai-ramai mencoba tutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu. Kalo di Jawa, tutup kepala ini biasa dipakai oleh petani yang sedang kerja di sawah. Mereka tampak asyik mencoba satu per satu tutup kepala diiringi tawa oleh teman-teman serombongannya. Mungkin mereka merasa aneh dan lucu melihat bentuk kerucut topi ini. Setelah membayar dan berfoto ria diiringi gelak tawa, mereka buyar menuju parkiran untuk cabut. Ane tersenyum geli melihat mereka, persis seperti tetangga ane kalo berangkat ke sawah hehehe.




Bule di Uluwatu : Mau berangkat ke sawah ya mas...big grin


          Ane sama Ipat bergegas masuk area pura Uluwatu setelah membayar Rp20.000 di loket. Dua helai selendang kuning diberikan petugas ke kami yang wajib dipakai selama masuk area suci mereka. Tampak banyak monyet berkeliaran di sekitar area pura membuat pengunjung harus waspada dengan barang bawaannya. Jangan sampai lengah jika tidak ingin dibawa lari si monyet. Waktu itu ada seorang pengunjung yang sandal anaknya dibawa lari si monyet. Setelah minta bantuan ke pawang yang ada disitu, sang monyetpun menyerahkan sandal anaknya  thumbs up.



Beautiful Uluwatu

Ipat di tangga Pura Luhur Uluwatu



Nah, saat ane jeprat-jepret di Uluwatu sambil menikmati sejuknya udara di bawah pepohonan, ane sempat berpapasan sama cewek yang tadi ketemu di Pandawa Beach (cewek yang ikut kejepret tidak sengaja di foto ketiga Pandawa Beach). “Lho, ini kan mas yang foto-foto di Pandawa tadi”, bisiknya ke teman cowoknya sambil melirik ke ane. “Iya, mbak, ngapaian juga ngikutin ane kesini”, fikir ane tongue . Kami pun bergegas ke parkiran dan langsung cabut menuju Sanur. Rencana semula ke Dreamland setelah dari Uluwatu ane urungkan, mungkin lain waktu saja. Cuaca sangat panas dan waktu sudah lewat pk 13.00.

Perjalanan ke Sanur sengaja ane lewat tol Mandara. Ane ingin merasakan sensasi naik motor di atas laut, walau sebenarnya ane juga pernah bersepeda ria lewat jembatan Suramadu ketika ikut funbike Bangkalan-Surabaya empat tahun yang lalu. Namun pemandangan di tol Mandara di sini jelas beda. Memasuki pintu gerbang tol, di sisi kiri akan tampak café terapung dengan background pepohonan bakau. Rame juga pengunjungnya waktu itu. Alunan live music menambah semaraknya suasana di siang itu   . 




Cafe apung di sisi kiri pintu tol Mandara


Pintu tol Mandara dari arah Bypass Ngurah Rai Tuban



Keluar dari tol Mandara dengan tiket Rp4000 untuk motor itu, kami langsung meluncur ke Sanur. Sebelum turun ke pantai kami sempatkan mampir ke masjid Al Ihsan di kawasan Inna Grand Bali Beach hotel untuk ‘absensi’ dan istirahat sejenak. Sekitar pk 15.15 kami langsung menuju parkiran motor, lalu cari sewaan sepeda yang berjejeran di dekat pintu masuk Sanur. Masuk pantainya sendiri gratis, hanya dikenai Rp 2000 untuk parkir motor. Sedang untuk sewa sepeda cukup murah, yaitu Rp 5000 perjam dengan jaminan KTP. Ane sama Ipat sewa sendiri-sendiri (kalo boncengan ya bisa mabuklah…capek boss…d'oh).

Ngegowes menyusuri jalanan paving di tepi pantai adalah kegemaran ane kalo ke Sanur. Ke tempat ini setidaknya ane sudah lima kali. Asyik betul menyusuri jalanan tepi pantai ini. Pemandangan di satu sisi adalah laut (sunrisenya di pagi hari betul-betul mantaff bokk…), sisi satunya lagi adalah hotel-hotel berbintang yang rata-rata menyediakan kolam renang tepi pantai dengan alunan musik tradional Bali. Sesekali mata yang nakal melirik ke arah kolam renang, kali aja ada bidadari cantik sedang mandi di situ huahua….eh enggak ding…sekedar melihat tukang gamelan Balinya mainkan musik di tepian kolam  laughing




Asyik banget gowes sejauh 3 km menyusuri jalanan paving


Sekitar pukul 16.30 ane bertolak ke kawasan Monang-Maning menuju domisili teman SMA ane dulu yang sekarang punya usaha desain grafis dan sablon “Jossin”. Rencana yang semula ke Kuta setelah dari Sanur ane batalin. Mau nekat ke Kuta melihat sunset ane ragu akan waktunya, nutut apa ngga karena jarak Sanur ke Kuta cukup jauh, belum lagi ditambah macetnya di jalanan Kuta saat Sabtu sore gini. Padahal saat itu matahari yang mulai turun di barat terlihat bulat memerah dari ketinggian jalanan kota Denpasar. Jelas bagus sunset di Kuta sore itu karena di langit tidak terlihat awan menghalangi. Ane sendiri sudah pernah menyaksikan bagusnya sunset Kuta ketika pertama kali kesono gan. Sedangkan ketika backpackeran beberapa waktu yang lalu ane juga gagal melihat indahnya sunset karena terhalang mendung. Setidaknya ane sudah lima kali melihat sunset di Kuta.

           Malam minggu itu ane betul-betul manfaatin buat reunian dengan teman-teman sekolah dan kuliah dulu gan. Kita ketemuan di Circle-K depan Tiara Monang-Maning sampai malam. Ngobrol ngalor ngidul karena dah lama ga ketemu. Jadi ada 2 teman sma dan 2 temen kuliah di reunian itu, ngobrol dengan dua dimensi berbeda. Tapi ane bisa nyatukan obrolan kita kok. Malah buat mereka bisa nambah persaudaraan  thumbs up .




Reuni sama temen-temen kuliah dulu


Ane, Jossin, Ipat : Sesama tukang grafis


       Lepas pk 22.00 kami bertolak kembali ke penginepan di Nusa Dua. Sebenarnya menurut skedul, malam Minggu itu kami ingin nginep di Losmen Arthawan, atau hotel mana saja yang ada kamar kosong di kawasan Kuta. Pengen merasakan suasana Kuta di malam dan pagi hari. Namun karena bawaan kami ada di Nusa Dua ya terpaksa malam kedua ini nginep di situ lagi. Untuk penginepan ane, salah satu enaknya adalah itungannya 24 jam per hari. Ane tadi malam sekitar pk 10 check in, jadi kalo check out malam ini ya tetep diitung satu hari. Namun dari Nusa Dua check out jam segitu lalu nyari penginepan di Kuta, jelas akan menguras stamina kami.

bersambung ke Bag.(3)

3 komentar:

  1. Pantai Pandawa di sebelah mananya Uluwatu, gan? Keren juga tuh!

    BalasHapus
  2. Lucky Club Casino site and player ratings 2021
    Lucky Club Casino is a top-quality gambling site where players can have fun at their luckyclub own risk! They also offer a huge selection of casino games How do you win at Lucky Club Casino?How can I deposit money in Lucky Club Casino?

    BalasHapus